
Di dunia fashion, terutama untuk produk-produk mewah, ada dua “aliran” besar yang sedang jadi perbincangan: quiet luxury dan visible logos. Keduanya sama-sama berbicara soal kemewahan, tapi dengan cara yang sangat berbeda.
Quiet Luxury: Elegan Tanpa Perlu Bicara Keras
Quiet luxury adalah gaya yang menonjolkan kualitas, potongan, dan material tanpa menampilkan logo besar atau simbol mencolok.
Pemakainya percaya bahwa kemewahan sejati tidak perlu diumumkan — cukup dirasakan dari detail dan kehalusannya.
Ciri khasnya?
• Warna-warna netral seperti beige, taupe, navy, atau camel.
• Desain minimalis tapi sangat rapi.
• Bahan premium: kulit lembut, wool halus, atau cashmere terbaik.
Brand seperti The Row, Loro Piana, Bottega Veneta (tanpa logo besar), dan Hermès dikenal sebagai ikon gaya ini. Mereka mengandalkan craftsmanship dan reputasi, bukan ukuran logo.
Visible Logos: Bold, Statement, dan Percaya Diri
Berbeda dengan quiet luxury, visible logos adalah ekspresi diri yang lebih berani. Logo besar, monogram khas, atau detail signature menjadi bagian penting dari desain — karena menunjukkan identitas dan kebanggaan akan brand tersebut.
Ciri khasnya?
• Logo besar di depan atau pattern monogram di seluruh permukaan tas/pakaian.
• Warna dan desain yang lebih playful dan trendy.
• Cocok untuk mereka yang ingin tampil standout dan stylish.
Contohnya: Louis Vuitton, Gucci, Balenciaga, dan Dior sering menghadirkan koleksi dengan logo yang jelas terlihat dan langsung dikenali.
Which one is better?
Sebenarnya, tidak ada yang “lebih baik.”
Quiet luxury dan visible logos hanya menunjukkan dua kepribadian berbeda dalam fashion. Quiet luxury untuk mereka yang menyukai kesederhanaan dan keanggunan, sementara visible logos cocok bagi yang ingin tampil percaya diri dan ekspresif.
Banyak orang bahkan menggabungkan keduanya: tas Hermès yang elegan dengan sneakers Gucci, atau blazer The Row dipadu dengan belt Louis Vuitton.Fashion pada akhirnya adalah tentang menunjukkan diri sendiri, bukan sekadar mengikuti tren.
Antara quiet luxury atay visible logos, keduanya punya daya tarik tersendiri. Quiet luxury mengajarkan kita bahwa keanggunan tidak butuh sorotan. Visible logos mengingatkan bahwa percaya diri pun adalah bentuk kemewahan.
It’s never about choosing between quiet luxury or visible logos — it’s about expressing who you are and who you wish to become.

Tahun 2025 membawa beberapa pergeseran menarik di dunia tas mewah: antara kebutuhan gaya dan keunikan. Model & Siluet Tas yang sedang Trend • Tas…

Beberapa bulan terakhir, dunia fashion diramaikan oleh satu nama yang terus dibicarakan para pecinta tas mewah: Chanel 25. Model ini tiba-tiba jadi…

Tahun 2025 membawa beberapa pergeseran menarik di dunia tas mewah: antara kebutuhan gaya dan keunikan. Model & Siluet Tas yang sedang Trend • Tas…

Beberapa bulan terakhir, dunia fashion diramaikan oleh satu nama yang terus dibicarakan para pecinta tas mewah: Chanel 25. Model ini tiba-tiba jadi…